Saturday, 14 July 2012

Rumah Di Bulan ( bulan - 4 )

Rumah Di Bulan ( bulan - 4 )
Rumpun mawar di halaman belakang

"sini aku bantu "
Tawarku pada Bulan,gadisku yang sedang sibuk menyirami rumpun mawar yang hampir mati itu

"udah pulang "? Tanyamu ketika aku sudah persis berada didepanmu
"sudah "jawabku ikut mencabuti rumput rumput liar itu mengikuti gerak tanganmu yang cekatan
"mawarnya terlihat sekarat "tambahku memperhatikan mawar didepanku ,daun nya melayu ,seolah mengap mengap dan tak kuat meneruskan hidup

"yach, aku sok sibuk jadi lupa memperhatikannya "sahutmu tersenyum penuh arti padaku

Serumpun mawar pemberianku tiga bulan yang lalu ,aku meminta bulan untuk menanamnya di halaman belakang ,taman bunga yang ku impikan

"dirawat baik baik yach bulan ,ini adalah bukti bahwa kita pernah bersama ,maharku karna telah berani memintamu untuk jadi gadisku "
"tapi aku ga terlalu pinter merawat bunga .dan aku ga begitu suka "
"demi aku "kataku menyemangatinya
"demi loe aku harus mulai menyukai beraneka macam kembang yang sudah kau tanam dihalaman belakang ,dan tugas spesialku adalah merawat mahar mawar mu ini ,ga yakin akan tumbuh indah seperti bunga bunga yang lain yang tumbuh subur dalam perawatan mu

"maaf yach bintang tumbuhnya ga sesuai dengan yang kau harapkan "suara lembutnya terdengar menyesal
Aku meraih tangan mungilnya yang terkotori dengan tanah

Menatapi wajah ayunya ,cantik seperti mawar yang hampir mati itu ,kuingin dia hidup dalam perawatanmu
Seperti kau menghidupkan aku di hatimu

"aku sich ,penulis amatiran yang terlalu terggelam ma kesibukannya berhayal sampai lupa pada maharmu "tambahmu menyalahkan diri sendiri
"nyindir atau merasa bersalah nich ?sahutku
"hahahaha "tawa renyahnya mulai mengudara

Kepolosan nya menyadarkan aku ,akan perhatian dan kasih sayang yang ku berikan padanya ,tapi gadis mungil itu terlalu manut untuk menuntut

"maafin aku juga bulan aku ga banyak waktu buatmu ,sehingga berdampak negatif juga pada maharku "

Benar katamu
Setiap sesuatu
Butuh perhatian

Cinta tak ubahnya tanaman itu
Kujadikan hatimu sebagai ladang tapi menyiramnya memperhatikan nya hanya kadang kadang "

"aku ga balas dendam dengan menyia nyiakan maharmu kok "ringan ucapmu menambahkan
"aku memang ga ada bakat untuk jadi gardener handal "

Aku hanya cengar cengir memperhatikan bulanku
Ceria dan apaadanya
Sungguh kepolosan yang mempesona

"besok kita kepasar nyari bibit kembang lagi "
"hah,"?
"jangan khawatir ,kita akan merawatnya sama sama ,aku akan luangkan banyak waktu buatmu,pacaran nyambi berkebun ,setujukan "?
"kirain ,satu tanaman aja aku ga sukses apalagi setaman ? Kau hanya akan mendapati bunga bunga yang merana "
"asal kau tidak membuatku menderita ,dengan gampang aku akan ambil alih tugasmu "
"sekarang cuci tangan ! Aku lapar "
Kataku mengelus elus perutku
"juru masak siap menerima tugas "
"mie goreng pedas aja deh hari ini "
"siap ,setengah jam aku kembali "

Gesit kau berlari masuk kerumah sementara aku menyibuk diri merawat kebun yang beberapa hari ini lalai dari perhatianku

Untuk kemudian aku dengar suara renyah itu memanggilku

"bintang udah mateng sayang "
Teriakmu didepan pintu

"im coming bulan "sahutku bergegas berdiri
Menghampiri peri kecilku

2712010
By
Peri Kecil

No comments:

Post a Comment